Journal of Agriculture and Animal Science

Journal of Agriculture and Animal Science is online journal system hosted by Universitas Muhammadiyah Kotabumi. Journal of Agriculture and Animal Science publishes the results of research and original reviews related to the biosciences, biotechnology, and biological resources in the fields of agriculture and animals science. Journal of Agriculture and Animal Science covers a variety of research topics : Agriculture includes crop cultivation and engineering, plant breeding and biotechnology, crop and land managemen... Readmore

Journal of Agriculture and Animal Science is online journal system hosted by Universitas Muhammadiyah Kotabumi. Journal of Agriculture and Animal Science publishes the results of research and original reviews related to the biosciences, biotechnology, and biological resources in the fields of agriculture and animals science. Journal of Agriculture and Animal Science covers a variety of research topics : Agriculture includes crop cultivation and engineering, plant breeding and biotechnology, crop and land management technology, agricultural ecosystems, exploration of fertilizers and pesticides, plant pests, all agricultural agribusiness activities (the manufacture and distribution of farm supplies, production on farm, and marketing... Readmore

ISSN
2829-6419 (printed) | 2808-6481 (online)
Published
2023-05-30

Articles

EFISIENSI PERFORMANS REPRODUKSI SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN KOTABUMI, KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Abstrak: Sapi perah adalah salah satu hewan ternak penghasil susu terbanyak dibandingkan dengan kambing, domba dan kerbau. Saat ini Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara juga telah menggerakkan kelompok-kelompok ternak untuk ikut meningkatkan populasi sapi perah. Namun performa reproduksi sapi perah rakyat di Kotabumi masih belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efisiensi performans reproduksi sapi perah rakyat di Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara. Metode yang dilakukan yakni survei lapangan dengan menggunakan teknik wawancara dak kuisioner. Jenis sapi perah yang digunakan adalah sapi FH betina yang telah beranak lebih dari dua kali sebanyak 21 ekor. Variabel yang diamati yakni days open (DO), calving interval (CI), dan service per conception (S/C). Hasil penelitian menunjukkan rataan CI sebesar 14,4± 0,5, DO sebesar 154,5 ± 61,4, dan S/C sebesar 3,0± 0,5. Tingginya nilai tersebut menunjukkan efisiensi reproduksi sapi perah di Kecamatan Kotabumi masih rendah. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi efisiensi reproduksi sapi perah di Kecamatan Kotabumi yakni umur kawin pertama, kesalahan dalam deteksi birahi, kurangnya bobot badan, dan faktor lingkungan.

PENGARUH JARAK TANAM PADA PRODUKTIVITAS TANAMAN CAISIM (Brassica chinensis vrachinensi)

Abstrak: Caisim merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-tropis yang banyak diminati masyarakat. Salah satu upaya meningkatkan hasil panen caisim, dapat dilakukan  budidaya secara hidroponik. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tanaman yakni jarak tanam. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui jarak tanam yang tepat terhadap produktivitas tanaman caisim secara hidroponik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode ekperimental. Perlakuan jarak tanam terdiri atas 4 taraf yaitu P1: Jarak tanam 10 cm x 20 cm, P2: Jarak tanam 20 cm x 20 cm, P3: Jarak tanam 30 cm x 20 cm dan P4: Jarak tanam 40 cm x 20 cm. Setiap perlakuan terdiri dari 10 ulangan. Data primer diperoleh dengan cara mengamati pertumbuhan caisim  selama 5 minggu dengan interval seminggu sekali. Adapun variabel yang diamati yakni tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar panen. Jarak tanam dapat mempengaruhi produktivitas tanaman Caisim. Perlakuan  jarak tanam 30 cm x 20 cm memberikan hasil lebih baik terhadap tinggi batang, jumlah daun, dan berat segar panen caisim.

PENGEMBANGAN INSEKTISIDA NABATI DARI TANGKAI BUAH LADA (Piper nigrum L.) UNTUK MENGURANGI PENGGUNAAN INSEKTISIDA KIMIA

Abstrak: Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu organisme pengganggu pada tanaman perkebunan, pangan, maupun hortikultura yang biasanya menyebabkan kerusakan pada daun. Seekor ngengat betina ulat grayak dapat menghasilkan 2000–3000 butir telur. Upaya pengendalian hama ulat grayak, petani masih menggunakan insektisida kimia. Penggunaan insektisida kimia tidak hanya diaplikasikan pada tanaman juga tempat penyimpanan. Hal ini dapat membahayakan kesehatan konsumen terutama jika menggunakan insektisida kimia yang tingkat residunya tinggi dan tidak mudah larut dalam air. Alternatif untuk mengatasi pengaruh negatif tersebut yaitu dengan beralih menggunakan insektisida alami yakni insektisida nabati seperti tangkai buah lada yang memiliki potensi sangat baik untuk digunakan dalam pengendalian hama tanpa memusnahkannya. Penelitian ini dimulai dengan pembuatan insektisida nabati dari tangkai buah lada metode rebus dan fermentasi yang kemudian selanjutnya diaplikasikan pada larva hama ulak grayak menggunakan metode kontak dan racun perut. Hasil penelitian menunjukan interaksi antara metode pembuatan dan cara aplikasi insektisida nabati dari tangkai buah lada pada mortalitas ulat grayak tidak menunjukan hasil signifikan.   

PENGARUH MACAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS

Abstrak: Produksi jagung manis ditingkat petani Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya produksi tersebut disebabkan banyaknya kendala yang dihadapi dalam pengusahaan jagung manis, diantaranya kesuburan tanah yang rendah. Kecenderungan petani untuk saat ini menggunakan pupuk anorganik. Pengaruh negatif penggunaan pupuk anorganik adalah kondisi fisik tanah menjadi buruk, hasil panen menurun dari hasil sebelumnya, tanaman menjadi tidak normal pertumbuhannya, meracuni tanah dan mencemari lingkungan, serta berbahaya bagi kesehatan manusia. Alternatif mengatasi pengaruh negatif tersebut yaitu dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk ini cenderung mampu meningkatkan jumlah air yang dapat ditahan di dalam tanah dan tersedia bagi tanaman, serta sumber energi bagi jasad mikro. Penelitian ini  terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah jenis pupuk kandang yang berbeda dan faktor kedua level dosis yang berbeda. Parameter pertumbuhan tanaman yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang, sedangkan parameter produksi yang diamati adalah berat kering brangkasan, jumlah buah dan bobot buah. Hasil aplikasi jenis pupuk kandang ayam dan level dosis 30 ton/ha pada tanaman jagung manis menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik, sedangkan produktivitas tertinggi pada perlakukan jenis pupuk kandang burung puyuh dengan level dosis 30 ton/ha.

STATUS KESEHATAN REPRODUKSI SAPI PERAH DI KOPERASI SERBA USAHA (KSU) TANDANGSARI, KECAMATAN TANJUNGSARI, KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT

Abstrak: Jenis sapi yang paling umum dipelihara untuk produksi susu di Indonesia adalah sapi perah. Di Koperasi Serbaguna (KSU) Tandangsari, Kecamatan Tanjungsari, Jawa Barat, sapi perah merupakan salah satu tanaman yang ditanam di sana. Karena menghasilkan susu, peternakan sapi perah di KSU Tandangsari merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial. Daerah ini kini mendukung perekonomian daerah Sumedang dan memasok sebagian kebutuhan susu nasional. Pendekatan studi kasus digunakan untuk melakukan penelitian. Di Koperasi Serbaguna (KSU) Tandangsari di Kecamatan Tanjungsari Jawa Barat dilakukan pengambilan sampel dan data. Data diperoleh dengan cara observasi dan pendataan kuisioner. Pengisian kuisioner dilakukan dengan cara wawancara secara langsung. Adapun parameter yang diamati yakni layanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, penanganan post-partus, dan gangguan reproduksi. Skor S/C dan CR di KSU Tandangsari sebesar 2,4 dan 40% merupakan nilai yang perlu ditingkatkan, dan kasus repeat breeder sering terjadi di KSU Tandangsari. Sistem pelayanan inseminasi buatan (IB), PKB, dan gangguan reproduksi dilakukan melalui telepon, pesan singkat (SMS), atau dengan menempatkan kartu pada posko yang disediakan.

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI UBI KAYU DI KECAMATAN BUMI NABUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

The purpose of this study is to analyze the income level and welfare of cassava farmers in Bumi Nabung Ilir Village, Bumi Nabung District, Central Lampung Regency. Considering the fact that Bumi Nabung Ilir Village has the largest land area and cassava production in Bumi Nabung district, this location was carefully selected, but there are still many farmers classified as low income, About 997 households. Income analysis and welfare analysis are used as data analysis methods. The sample used in this study included 41 individuals of her who used a targeted sampling technique which is based on farmers owning land and farming experience. As a results, according to the BPS category, the income level of cassava farmers in Bumi Nabung Ilir Village was classified as medium income with a percentage of 46.34%. The income of cassava farming on the variable cost is Rp. 7,977,561/ha/MT and the income on the total cost is Rp. 7,639,467/ha/MT. The results of the study from 41 respondents can be concluded that the level of welfare is at a moderate level of welfare, namely with a score of 84

CURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI ORGANIK DI PROVINSI LAMPUNG

One form of sustainable farming system is organic farming. Indonesian people are starting to realize the importance of a healthy lifestyle that starts with healthy food, making the need and demand for organic agriculture increase. Organic rice is rice produced through rice cultivation without the use of chemical fertilizers and pesticides. Lampung Province is a province that has the potential to produce organic rice. The purpose of the study was to examine the labor outpouring of organic rice farmers in Lampung Province. The study was located in Beringin Kencana Village, Candipuro District, South Lampung Regency and Purwokencono Village, Sekampung Udik District, East Lampung Regency in July-August 2022. Sampling was carried out using the census method. The analytical method used is descriptive analysis. The results showed that the average labor force for organic rice farming was 184.11 HKP/Ha. The highest labor outpouring was in harvesting activities, which was 43.99 HKP/Ha or 24%. Then followed by planting activities as much as 21.36 HKP/Ha or 12%, and followed by land management activities as much as 18.66 HKP/Ha or 10%.

Indexer Sites